PENDAHULUAN
Bahasa Inggris sudah dikenal luas dan dikuasai oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia sebagai bahasa internasional yang digunakan dalam berbagai
bidang seperti pendidikan, sosial, bisnis, serta dipakai untuk memahami
teknologi dan lain sebagainya. Anggapan bahwa seseorang yang menguasai Bahasa
Inggris dengan baik akan memiliki peluang yang lebih banyak dalam mendapatkan
pekerjaan adalah hal yang sudah diketahui oleh orang banyak. Sehingga memiliki
kemampuan Bahasa Inggris adalah sesuatu yang sangat diperlukan oleh masyarakat
Indonesia, terutama bagi mereka yang akan berkecimpung dalam dunia kerja.
Kesulitan belajar bahasa Inggris hingga
saat ini masih banyak dialami oleh para mahasiswa, terutama di perguruan tinggi
swasta (PTS).
Dalam bidang pendidikan, Bahasa Inggris merupakan bahasa yang
dipelajari oleh setiap jenjang pendidikan, tak terkecuali jenjang. Pada level
perguruan tinggi, Bahasa Inggris merupakan Mata Kuliah Dasar Umum wajib yang
harus diambil oleh setiap mahasiswa, tak terkecuali bagi mahasiswa jurusan
Desai Komunikasi Visual Universitas Putra Indonesia (UPI) padang
Pada jurusan DKV UPI Padang, mata kuliah Bahasa Inggris mempunyai
beban Sistem Kredit Semester (SKS) 4 SKS dalam 2 semester. Tujuan dari pembelajaran mata
kuliah ini adalah agar mahasiswa non-Bahasa Inggris mengenal dan mampu
menggunakan Bahasa Inggris yang sesuai dengan bidang ilmu mereka. Contohnya
dengan mata kuliah Bahasa Inggris, mahasiswa yang ada pada pada program studi
DKV ini akan mengetahui dan dapat
menggunakan istilah-istilah Bahasa Inggris yang berkaitan langsung dengan bidang-bidang
tersebut dalam konteks menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis secara formal maupun informal.
Mata kuliah Bahasa Inggris yang diperuntukkan bagi mahasiswa
tertentu dengan tujuan tertentu pula dapat disebut sebagai). Dalam
konteks perguruan tinggi, mahasiswa belajar Bahasa Inggris tidak hanya
didasarkan pada mengapa mereka ingin belajar Bahasa Inggris, akan tetapi karena
mata kuliah ini memang harus mereka ambil meskipun mereka suka atau tidak suka.
Oleh karena itu, tugas para pengajar Bahasa Inggris pada khususnya adalah
membuat mata kuliah ini menjadi bermakna dan bermanfaat bagi mahasiswa
tersebut.
Persaingan global di segala bidang menuntut peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM) termasuk dosen, sebagai ujung tombaknya. Output
perguruan tinggi (PT) harus benar-benar berkualitas agar berdaya saing dan
memiliki posisi tawar tinggi. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut di
atas adalah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran BI. Penguasaan BI akan
membuka wawasan mereka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
termasuk pendidikan yang saat ini dapat diakses dengan mudah dari berbagai
sumber. Dengan memiliki kemampuan Bahasa
Inggris, diharapkan mahasiswa tersebut mampu bersaing dan berkompetensi di
dunia kerja yang mensyaratkan pekerjanya untuk bisa berbahasa Inggris, seperti
resepsionis, public relations, customer service pada bank
atau perusahaan dan lain sebagainya. Maka dari itu, mata kuliah ini sangat
penting untuk diperhatikan agar dapat menunjang mahasiswa memperoleh manfaat
ganda tersebut.
Penelitian
ini memfokuskan pada masalah kebutuhan para mahasiswa Program Studi DKV
terhadap pembelajaran bahasa Inggris pada bidang pendidikan. Berdasarkan hal
itu masalah yang akan dibahas adalah:
1. Bagaimana kebutuhan terhadap bahasa Inggris pada program studi DKV?
2.Apa keinginan
mahasiswa DKV dalam belajar bahasa inggris?
Sedangkan tujuan
penelitian ini adalah untuk:
1. Menemukan kebutuhan para mahasiswa terhadap pembelajaran bahasa
Inggris pada program studi DKV
2. Mendeskripsikan
keinginan siswa dengan adanya mata kuliah bahasa Inggris yang sesuai dengan
Program Studi DKV.
Selanjutnya dari hasil penelitian ini
akan bermanfaat bagi mahasiswa dan pengajar bahasa Inggris pada Program Studi
PGPAUD. Bagi para mahasiswa PGPAUD, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat,
yaitu akan semakin mempermudah mereka dalam mempelajari bahasa Inggris karena
pemilihan materi ada kesesuaian dengan bidang yang sedang mereka ampu (ESP).
Metode penelitian
Metode Penelitian ini berdasarkan pada metode deskriptif dengan
mengacu pada pendekatan kualitatif. Berdasarkan hal itu, penelitian ini akan menggunakan
hasil kuesioner angket dari responden, yaitu mahasiswa dan pihak Program Studi
DKV maupun wawancara dengan shareholders sebagai data yang akan dianalisis
secara deskriptif kualitatif. Selanjutnya data yang tersedia akan dianalisa
sesuai dengan masalah dan tujuan dari penelitian ini. Dengan demikian
tahapan-tahapan penelitian ini adalah;
1. Mengumpulkan data-data yang diperoleh dari kuesioner
yan diajukan kepada mahasiswa, pihak DKV tentang kebutuhan mahasiswa terhadap
pembelajaran bahasa Inggris.
2. Mengklasifikasikan (mengelompokkan) data- data hasil
kuesioner.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran bahasa
Inggris berdasarkan data-data tersebut.
4.
Mendeskripsikan data-data tersebut sehingga bisa menjawab permasalahan yang
ada.
Penelitian
ini dilaksanakan di Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain komunikasi visual
, Universitas Putra Indonesia yang merupakan lembaga pendidikan tinggi dibawah yayasan teknik komputer.
Sedangkan data yang dipergunakan adalah:
a.
Data sekunder adalah teori yang ada, dokumen berupa jurnal, buku referensi, serta sumber –
sumber informasi lainnya yang berkaitan atau berhubungan dengan penelitian ini.
c.
Obyek penelitian ini adalah mahasiswa semester 6 tahun ajaran 2018/2019 Program
Studi DKV Universitas putra Indonesia.
Sedangkan
intrumen penelitian dalam pengumpulan data adalah kuesioner atau wawancara.
selain itu juga, peneliti juga mengadakan wawancara, untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan maupun ketrampilan penggunaan bahasa Inggris mahasiswa DKV.
Penilaian tidak hanya pada empat keterampilan dasar berbahasa yang meliputi menyimak (Listening),
berbicara (Speaking), membaca (Reading) dan menulis (Writing), tetapi juga pada
penguasaan komponen bahasa, yaitu penguasaan kosakata, pelafalan, maupun gramatikal bahasa inggris.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahasa Inggris bagi mahasiswa Program Studi DKV , Universitas Putra Indonesia
merupakan mata kuliah wajib yang harus diampu oleh setiap mahasiswa pada semester
kedua dan ke3
dengan bobot 2 -2 SKS yang meliputi perkuliahan teori dan praktik. Seperti
halnya perkuliahan bahasa Inggris pada jurusan yang lainnya, perkuliahan bahasa
Inggris pada Program Studi DKV dilaksanakan pada kelas dengan jumlah mahasiswa
sekitar 25 mahasiswa di tiap kelas. Untuk pemilihan materi perkuliahan biasanya
disiapkan sendiri oleh para pengajar pengampu matakuliah bahasa Inggris
berdasarkan dengan keadaan kelas, bukan pada apa yang diperlukan atau
dibutuhkan oleh mahasiswa. Pada pelaksanaan perkuliahan, pengaturan dan pengawasan
dari pihak DKV hanya dilakukan pada penjadwalan kuliah, ujian maupun penilaian.
Dengan kondisi seperti hal ini, maka perkuliahan bahasa Inggris pada Program
studi DKV lebih cenderung berfokus pada pengajaran dasar keterampilan membaca serta
pembahasannya berfokus pada unsur gramatikal, sedangkan untuk ketrampilan
berbahasa yang lainnya, yaitu menyimak (Listening), berbicara (Speaking),
maupun menulis (Writing) masih kurang.
Necessities dan lacks
Pada dasarnya para mahasiswa PGPAUD Universitas Putra Indonesia
diharapkan bisa mampu menjadi lulusan yang berkualitas, yang mampu bersaing
dalam dunia kerja. Untuk memenuhi kebutuhan target (necessities) tersebut,
salah satu yang menjadi kewajiban Universitas Putra Inddonesia adalah membekali
para lulusan DKV dengan kemampuan berbahasa Inggris yang memadai. Hal ini tidak
hanya membantu para mahasiswa dalam menyelesaikan tugas perkuliahan yang hampir
semua informasi tentang bidang ilmu yang mereka ampu menggunakan teks berbahasa
Inggris, tetapi nantinya juga akan sangat diperlukan mereka dalam dunia kerja,
baik itu yang ada di dalam maupun di luar negeri. Selama ini hasil pengajaran
bahasa Inggris untuk program studi DKV UPI belum mencapai hasil yang memuaskan.
Beberapa hal yang bisa menjadi faktor penyebabnya adalah keefektifan mahasiswa
dalam belajar, materi yang masih
dangkal ,jumlah sks, fasilitas yang kurang memadai dan
faktor faktor non akademis lainnnya.
Untuk
mengetahui lebih lanjut kemampuan bahasa Inggris mahasiswa DKV, maka diadakan
tes kemampuan awal (pretest). Dengan demikian akan diperoleh data tentang
rata-rata tingkat kemampuan bahasa Inggris mahasiswa PGPAUD. Berdasarkan hasil
pretest dapat diperoleh data bahwa 60% menunjukan bahwa kemampuan bahasa
Inggris mahasiswa DKV masih kurang. Jika jumlah total semua nilai dari 25
mahasiswa adalah 1750 maka diketahui bahwa nilai rata-rata mahasiswa
adalah 1750:20 = 70, atau dengan angka mutu mendapatkan skor 2.00 yang dalam
skor angka huruf berarti C.
Dengan demikian terlihat adanya kesenjangan antara tujuan
pembelajaran bahasa Inggris yang lebih berorientasi pada English for
Academic Purpose (bahasa Inggris untuk akademis) dengan kemampuan awal (‗lacks‘)
bahasa Inggris mahasiswa DKV yang hasilnya masih kurang. Jika menggunakan level
kemampuan bahasa Inggris, bisa diartikan bahwa tingkat kemampuan bahasa Inggris
mahasiswa DKV masih level dasar (elementary) , padahal untuk memasuki
pasar kerja dibutuhkan level menengah (intermediate). Dan untuk dunia
kerja, ketrampilan berbahasa Inggris yang memadai sangat dibutuhkan, terutama
saat penggunaan komputer (internet), atau surat menyurat dengan pihak asing.
Bahasa Inggris juga bermanfaat ketika mahasiswa jurusan DKV yang selalu
berhubungan dengan softwere dan program yang mereka gunakan dalam bentuk bahasa inggris.
Untuk mencapai kemampuan level intermediate serta berorientasi pada
persiapan menghadapi pasar kerja, sebaiknya pembelajaran bahasa Inggris pada
Program studi DKV perlu dikaji lagi dengan menmpertimbangkan pada kebutuhan
pasar kerja serta alokasi waktu pembelajaran yang ada.
1. Necessities dan Wants
Sedangkan yang berkaitan dengan‗wants‘( keinginan), yaitu apa
yang ingin dicapai oleh para pembelajar dalam mempelajari bahasa Inggris, data
kuesioner menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran bahasa Inggris pada Program
Studi DKV, selain untuk belajar (40%) untuk persiapan dan keperluan bekerja
menjadi prioritas utama(60%). Dari data tersebut, sangat jelas bahwa tujuan mahasiswa
dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah untuk persiapan memenuhi permintaan
pasar kerja. Selebihnya tujuan mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Inggris
adalah untuk keperluan mempelajari (belajar) buku sumber DKV yang berbahasa
Inggris. Dan hampir tidak ada mahasiswa yang mempelajari bahasa Inggris untuk
tujuan tertentu, misalnya untuk menghadapi ujian.
Mengacu pada data informasi itu, maka pengajaran bahasa Inggris pada
Program studi DKV harus selaras dengan apa yang menjadi kebutuhan bahasa Inggris
di tempat kerja di mana bahasa Inggris tersebut akan digunakan. Oleh karena itu
sangat diperlukan adanya pembelajaran bahasa Inggris yang berorientasi pada
persiapan para lulusan untuk bersaing di pasar kerja dan membekali mahasiswa
dengan kemampuan berkomunikasi yang memadai sebagaimana yang dibutuhkan dalam
proses kerja mereka.
Sehubungan dengan ketrampilan berbahasa, diperoleh data yang
menyatakan bahwa pembelajaran ketrampilan bahasa Inggris yang lebih diminati
oleh mahasiswa DKV, berdasarkan urutan paling atas diperoleh data bahwa dalam
pembelajaran bahasa Inggris, ketrampilan memahami kosakata lebih diminati atau
dibutuhkan. Kemudian diikuti ketrampilan membaca (Reading)
dan menyimak (Listening). Sedangkan minat atau kebutuhan
pada ketrampilan menulis ( writing)
menjadi pilihan yang terakhir.
Namun
selama ini pembelajaran bahasa Inggris lebih banyak mengarah pada ketrampilan
gramatiakal struktur bahasa inggris, yaitu dengan memberi beberapa kalimat kemudian mereka disuruh membentuk
gramatikal yang benar. Sedangkan ketrampilan lainnya
yang sangat dibutuhkan pada dunia kerja belum terakomodasi dengan baik.
Keinginan mahasiswa (wants) yang mengarah pada peningkatan kemampuan
pemahaman kosakata melalui reading ini sudah sangat sesuai dengan kebutuhan pasar
kerja yang mensyaratkan ketrampilan membaca dalam
bahasa Inggris.
Maka dari itu untuk pemenuhan kebutuhan target (necessities),
pembelajaran bahasa Inggris pada program studi DKV tidak hanya pada ketrampilan
writing saja , seperti yang telah dilaksanakan selama ini, tetapi juga mengutamakan
ketrampilan membaca dan mendengar. Dengan kata lain, kebutuhan target (necessities)
lebih berfokus pada ketrampilan reading. Hal ini sesuai dengan kebutuhan pasar
kerja, dimana hampir semua pekerjaan menempatkan kemampuan bahasa Inggris yang
sesuai dengan profesi mereka nanti.
Berdasarkan
data yang diperoleh, adanya kesesuaian materi (pematerian) pembelajaran bahasa
Inggris dengan bidang studi pokok mahasiswa, yaitu bidang studi DKV dapat
diperoleh data bahwa 13% sesuai, 30% cukup sesuai dan 57% belum sesuai dengan
bidang studi yang diampu. Pemberian materi pembelajaran bahasa Inggris yang
sesuai dengan bidang studi pokok mahasiswa akan sangat bermanfaat untuk
mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi persaingan kerja.
Pemenuhan‗wants‘ ini juga akan meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar
bahasa Inggris karena materi yang diberikan sesuai dengan apa yang mereka
inginkan..
Untuk menunjang tercapainya ‗wants‘ para mahasiswa akan pembelajaran
bahasa Inggris, diperlukan beberapa fasilitas yang menunjang. Dari data yang
saya dari beberepa mahasiswa DKV bahwa rata-rata mahasiswa DKV mengeluh tentang
kurangnya input bahasa inggris yang
mereka dapat dari sekolah sebelumnya.
Hal ini bisa diatasi dengan membuat program yang bisa membuat mereka terbiasa dalam bahasa inggris
sehingga mereka bisa meningkatkan kemampuat mereka dengan cepat.Selain itu dari data mahasiswa tersebut juga diketahui bahwa salah
satu faktor yang menjadi kurang maksimalnya pembelajaran bahasa Inggris pada
kelas DKV adalah berkaitan dengan ‗class management‘. Karena selama ini
kegiatan pembelajaran bahasa Inggris masih kurang maksimal dan kurang efektif.
Dari data yang diperoleh, berikut ini adalah usulan-usulan dari
mahasiswa DKV yang disusun berdasarkan skala prioritas tentang pelaksanaan
aktivitas pembelajaran bahasa Inggris.
a. Pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan melalui
perkuliahan praktek
b. Adanya penggunaan laboratorium bahasa pada
pembelajaran bahasa Inggris
c. Kegiatan pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan
melalui media video (film), game,dll
KESIMPULAN DAN SARAN
Bedasarkan
hasil analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa;
1.
Kemampuan bahasa Inggris mahasiswa DKV UPI masih relatif rendah. Hal ini
berdasarkan hasil pretest dari 30 responden dengan penilaian berdasarkan
standar penilaian yang berlaku di Universitas Putra Indonesi, yang berada pada
level kemampuan baik 13,3%, level kemampuan cukup 16,7 % sedangkan pada level
kurang 70%. Data ini memperkuat temuan bahwa rata-rata
kemampuan
bahasa Inggris mahasiswa DKV UPI masih pada tingkat kemampuan atau berada pada
level kurang.
2.
Menurut kebutuhan mahasiswa (wants) akan pembelajaran bahasa Inggris, 50%
mahasiswa DKV menempatkan peningkatan berkomunikasi lisan atau ketrampilan
berbicara ( Reading) dan 30% Listening sebagai prioritas utama dalam mempelajari
bahasa Inggris untuk persiapan memasuki dunia kerja. Sedangkan selama ini
pembelajaran bahasa Inggris pada program studi PGPAUD lebih banyak berfokus pada
ketrampilan menulis struktur kalimat , hal ini sesuai dengan data kuesioner
yang menunjukkan bahwa 5% mahasiswa PGPAUD menempatkan ketrampilan Writing
sebagai tujuan mempelajari bahasa Inggris.
3.
Adanya kesesuaian antara kebutuhan mahasiswa yang diinginkan dalam pembelajaran
bahasa Inggris, yaitu peningkatan kemampuan dan ketrampilan berbahasa Inggris
membaca maupun memahami, dengan kebutuhan
kerja,
4.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja dan keinginan mahasiswa maka perlu
dibuatkan arah tujuan pembelajaran bahasa Inggris pada kelas DKV UPI dengan
mengutamakan peningkatan kemampua membaca
maupun t disertai juga peningkatan kemampuan pemahaman
textbook yang sesuai dengan bidang keilmuan mereka
reference
Tidak ada komentar:
Posting Komentar